Differences in emotional regulation of Bugis student and Malay cultural background Implications for counseling and guidance services
- Abstract Views: 855
- PDF Downloads: 94
- May 17, 2018
Keywords:
Emotional Regulation; Bugis Culture; Malay Culture; Students.Abstract
Full Text:
References
Afdal, A., Elviana, E., & Alizamar, A. (2017). The Role of Counselors in the Development of Career Planning for Youth Inmates. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 7(2).
Afdal, A. (2015). Kolaboratif: Kerangka Kerja Konselor Masa Depan. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 3(2), 1-7.
Alfian, M. (2014). Regulasi Emosi pada Mahasiswa Suku Jawa, Suku Banjar, dan Suku Bima. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 263-275.
Alford, S. M. (2000). A Qualitative Study of the College Social Adjustment of Black Students from Lower Socioeconomic Communities. Journal of Multicultural Counselin and Development, 28(1), 2-15.
Arviyenna, S. (2015). Hubungan antara Parent Attachment dengan Regulasi Emosi Remaja di SMA Negeri 5 Surakarta (Doctoral dissertation, Program Studi Psikologi FPSI-UKSW)
Brenner, F., & Salovey, T. L. (1997). Parental Socialication of Emotion. Journal Sychological Inquiry, 9, 241-273.
Daharnis, D., & Ardi, Z. (2016). The Compatibility Student Choice of University Majoring; a Preliminary Studies. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 6(1), 101-109.
Faridh, R. (2015). Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Kecenderungan Kenakalan Remaja. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Diakses tanggal, 1.
Gunawati, R. Hartati. S., & Listiara, A.(2006). Hubungan antara Efektivitas Komunikasi Mahasiswa-Dosen Pembimbing Utama Skripsi dengan Stress dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(2).
Hamidy, U. (1986). Membaca Kehidupan Orang Melayu di Riau. Pekanbaru: Bumi Pustaka.
Hurlock, E.B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. (terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Matsumoto, D., Yoo, S. H., & Nakagawa, S. (2008). Culture, Emotion Regulation, and Adjustment. Journal of Personality and Social Psychology, 94(6), 925.
Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2002). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya, (terjemahan oleh Sri Rahayu Haditomo) Yogyakarta: UGM.
Morris, A. S., Silk, J. S., Steinberg, L., Myers, S. S., & Robinson, L. R. (2007). The Role of the Family Context in the Development of Emotion Regulation. Social Development, 16(2), 361-388.
Muhammad, A. (2011). Membaca Karakter Orang Berdasarkan Etnisnya. Yogyakarta: Najah.
Nisfiannoor, M., & Kartika, Y. (2004). Hubungan antara Regulasi Emosi dan Penerimaan Kelompok Teman Sebaya pada Remaja. Jurnal Psikologi, 2(2), 160-177.
Pratisti, W. D. (2012). Peran kehidupan emosional Ibu, Budaya dan Karakteristik Remaja Pada Regulasi Emosi Remaja. Proceeding.
Rahmah, N. (2015). Akulturasi pada Mahasiswa Asing di UIN Suska Riau (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
Ratnasari, S., & Suleeman, J. (2017). Perbedaan Regulasi Emosi Perempuan dan Laki-laki di Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Sosial, 15(1).
Refbacks
- There are currently no refbacks.